src="https://www.facebook.com/tr?id=622205649718480&ev=PageView&noscript=1"

Kolesterol tinggi sangat identik dengan sejumlah komplikasi, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.Namun, pernahkah Anda terpikir bagaimana jika kolesterol tinggi terjadi pada ibu hamil?

Kadar kolesterol saat hamil bisa meningkat 25-50 persen terutama memasuki trimester dua dan tiga kehamilan.Hal ini di karenakan adanya perubahan metabolisme tubuh selama masa kehamilan. Saat hamil, tubuh wanita akan mengalami perubahan metabolisme lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Bahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil?

Jika sebelum hamil kadar kolesterol ibu cenderung normal dan baru meningkat semasa kehamilan, hal itu wajar terjadi dan tidak memberikan dampak berbahaya sehingga tidak perlu diobati.

karena kadar kolesterol yang tinggi saat hamil dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan produksi hormon estrogen dan progesteron yang berperan penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil serta mendukung perkembangan janin.Namun,jika kolesterol tinggi telah terjadi sebelum adanya kehamilan, maka risiko terjadinya komplikasi selama hamil bisa saja meningkat.Beberapa komplikasi yang dimaksud yaitu.

1. Preeklampsia

Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi saat hamil dan kerusakan pada sistem organ.

2.Persalinan prematur.

Kelahiran prematur adalah proses persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.Hal tersebut bisa terjadi karena kolesterol tinggi dapat menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan, yang berujung pada persalinan sebelum waktunya (prematur).

3.Diabetes gestasional

Diabetes gestasional  adalah gula darah tinggi yang berkembang selama kehamilan.Kondisi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur hingga kolesterol ibu hamil melonjak tinggi.

Tips Menjaga Kadar Kolesterol Selama Kehamilan

Cara terbaik untuk menjaga nilai kolesterol selama kehamilan agar tidak terlalu melonjak naik ialah dengan menjalani gaya hidup sehat yaitu dengan:

  • Makan makanan berserat seperti sayur dan buah.
  • Hindari konsumsu makanan mengandung lemak jenuh dan gula.
  • Hindari konsumsi gorengan
  • Konsumsi kacang-kacangan, alpukat dan minyak zaitun, sebagai kadar lemak baik
  • Mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak omega 3.
  • Berolahraga secara rutin sesuai dengan anjuran dokter
WeCreativez WhatsApp Support
CS kami siap membantu anda..